Minggu, 19 Januari 2014

Selamat berulang Bulan & Tanggal, Perempuan ^^

Untuk "Perempuan" yang menamai diri Azure Azalea.


Sejak takdir menuliskan diri pada pertemuan kita di sebuah gedung, sejak itu aku lekat pada ingatan akan kau, Perempuan. Jika kau masih ingat, di sana  kita pernah bersila manis, berucap mimpi sama-sama menjadi purna nantinya, saling mendoa dalam dekap semesta. Iya, doa yang membimbing jemari kita pada satu bentukan yang sama. Kurasa kau masih ingat. Karena akupun masih. 

Setelah pertemuan itu, entah dimana kali kedua kita dipertemukan. Aku lupa. Kurasa kau pun. Karena sakit kita sama. Sakit lupa. 


Setelahnya, lupa membawa kita pada pertemuan yang lain. Kau tak salah masuk rumah. Kurasa di rumah inilah, persahabatan tak perlu direncanakan.

Persahabatan itu, tak mesti selalu ada kata setuju bukan? Seperti kita tak pernah membuat persetujuan untuk sebuah persahabatan. Aku sering mendengar kata ini di rumah kita--ukhuwah--. 

Lalu, aku tanpa sengaja menemukan anak-anak kandungmu dari ramuan kekata nan elok. Aku jatuh hati padanya. Mahir kau seret aku yang juga "pemilih" - kurasa, ini kesamaan kita yang lain. 

"Ada banyak kesamaan yang kita miliki, Isma." Begitu katamu di suatu malam. 

Benar saja, kuiyakan pada akhirnya. 

Pernah kita duduk selonjor bercerita hingga lupa waktu, perihal handphone yang hilang, kau pernah, pula aku. Perihal keteledoran yang tak kalah akutnya. Kita percaya, bahwa benda itu, kalo kita masih berjodoh, bagaimanapun jalannya, akan juga kembali pada tuannya. Selanjutnya Perihal kepelupaan kita. Pula perihal kita diperhadapkan masalah yang sama--berwarna pink (sebut saja inisialnya "cinta"), tapi bagian ini luar biasa kamu gila-pernah.

Oh iya, 17 Januari kutuliskan ini untukmu. Hari ini kali ke21 berulang bulan dan tanggal lahirmu bukan? Ingin saja jemariku bertutur untukmu perihal yang sudah, "Perempuan"-sedikit banyak aku kagum padamu, pada anak kandungmu, pada perangaimu. 

Biar kuhadiahkan do'a untukmu. Masih ingat senjata pamungkasnya kak wawan? "Doaku sederhana, semoga doamu terkabulkan." Senang sekali aku mengulang-ulang doa itu. Pula untukmu. Aku ingat, kau punya mimpi berimamkan penyair. Sebetulnya, aku pun pernah-tapi sedikit saja. Lalu sebab kau pula, mimpi itu kuhapus. Kutunggu saja takdir berdalih.

Bagaimanapun, tetap kuaminkan mimpimu. Berjayalah pada masanya, Perempuan.

7 komentar:

  1. Aghhhh"........ Ismaaaaa........ Baruka baca"... Makasiiih, sayang......... Speechless ka.... :')

    BalasHapus
  2. ahahahaa.
    akhirnya tulisan ini ketemu tuannya.. :) sengaja mmg nda bilang2...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih, isma.. terharu sungguh-sungguh... :')
      eh, sepertinya kata-kata "mata pemilih" itu pernah kutuliskan, syukurlah dirimu tahu sedang saya bicarakan di tulisan tu. hihi.. ^_^v

      Hapus
    2. sy sih nda yakin itu saya.
      tapi sy juga suka baca tulisan itu. dan benar saja, ternyata oh ternyata.. aaaahhh sy juga terharuuu sebab tulisan itu kalau begitu. azure ini kaueeee.. sang pujangga.. ahhahaaa

      Hapus
  3. Balasan
    1. salah, kak! tapi kita tiga orang perempuan yang keren.. *ketawa jahat* :D
      ^_^v semua kita keren dengan caranya....

      Hapus
    2. Baiklah, kita bertiga!
      Dan akan lebih keren pada masanya.. :D

      Hapus