Minggu, 26 Januari 2014

Menyoal Usia dan Cinta

Menyoal tentang cinta, perkara sepertinya tak kan ada ujung. 

Beberapa hari belakangan aku sering larut akan obrolan banyak orang - yang kebanyakan dalam tulisan. Iya, cinta. Tak usah kau tanya hati kapan kita bisa lepas dari obrolan tentang cinta. Tidak akan pernah. Matilah hati jika tak ada cinta. Mati hati, tak lama raga pun minta dinisankan. Mungkin jika bukan dalam kata kau ucapkan, namun hati adalah sebaik-baik pemuja cinta.

Cinta yang kumaksudkan, tentulah kita sudah sama-sama mafhum. Cinta yang tidak hanya pada lawan jenis tentunya. Tapi cinta yang sebenar-benar cinta.

Ah, sungguh akupun tak paham benar, sudahkah hati peroleh cinta yang sebenar-benar cinta? Kurasa tanyakan pada hati masing-masing kita, melalui ucap dan laku. Jika belum, maka bersegeralah menuju padanya. Jika tak tahu caranya, cukup perhatikan orang-orang di sekitar yang penuh akan cinta hatinya. Jika kau tak mampu membedakan, sasarlah tempat di mana ada mereka yang membuat damai kau di sana. 

Baiklah, bukan itu yang sebetulnya kuperkarakan pagi ini. Di pagi buta aku terbangun dari mimpi yang entah, laptop masih dalam keadaan hidup. Semalam aku tertidur sebelum waktunya rupanya. Saat aku hendak mematikan laptop, kusempatkan mengecek dashbor blogku, ah ada tulisan baru seorang kawan lagi, dan yah, tentang cinta dan urusan pinang meminang. Pagi yang tadinya membelai kembali mataku untuk tertidur setelah mendirikan subuh, melek lagi akhirnya. 

*
21 tahun, tak lama beranjak 22. Ah, semakin dewasa tahunku. Sayang, tak sekali dua kali aku menanyakan kedewasaan akan diriku sendiri. Bahkan terlalu sering mendapati diri yang terlampau kanak. Mana mungkin bersoal tentang pinang meminang. Dewasa memang kadang tak berbatas umur. Lalu dewasa seperti apa lagi yang kau tunggu, Isma...

Tentang pinang meminang, kawan. Aku pun pernah. Tak terpaut umur urusan pinang meminang itu rupanya. Jikalah mungkin aku merasa sudah cukup pada dewasaku, sudahlah ia jadi bagianku. Pula pernah, seorang dua orang mengatakan niat yang sama - katanya di suatu hari kelak - yang entah itu berbuah usaha atau sekadar angin lalu. Tapi dari kedengarannya, entahlah. Istilah itu kadang membuatku takut. Iya, akan masa sekarang ataupun nanti-yang mungkin tak kan lama lagi jika menghitung kembali usia seorang perempuan. Tentang was was yang sering kali timbul tenggelam, siapakah kelak pemuda yang tak beruntung akan banyak hal dariku, TAPI akan lebih banyak beruntungnya. Hihihiiii..

Tak perlu diingkari, Jika mencintai seseorang, tentulah kau ingin dia yang datang mengulurkan tangannya padamu. Lalu aku? Entahlah. (*jangan memaksakan diri untuk menerka sebuah nama, kawan. heheeee). Cinta mencintai memang kadang rumit dan pemilik hatilah yang sebenar - benarnya mengetahui. Kadang mulut mengatakan lupa, namun hati tak sesungguhnya melupakan. 

Yang pasti tak kan berubah indahnya senja jika kelak bukan kau ataupun sesiapa yang merangkul tanganku di hadapnya. Tapi sempurnalah indah senja jika kekasihmu - yg siapapun dia - bersisian merangkul jemarimu di suatu saat kelak sembari menatap senja, lalu hingga usia yang senja.

Senja, senja, senja, baiklah, senja. Lagi-lagi kau. 

12 komentar:

  1. Bicara cinta rasanya memang tidak bakal selesai ya, Isma? Hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, TIDAK AKAN, kak...
      *hihiiiii...

      Hapus
    2. Jadi terdorong ka' menulis soal cinta juga tapi...

      Hapus
    3. ahahahaaaaa... Pake planet yg satu buat nulis tentang cinta kan bisa, Yg itu loh kak alien, yg galeri sakit hati itu. :D (*masih adakah itu planet)

      ayo, ayo. Cinta itu bukan hal keramat kak, tuliskan selama masih hidup dengan cinta. #apasih

      Hapus
    4. Hahaha. Ndak ada mi. Alamatnya sudah diganti, jarang meka' nulis di sana ndak tahu kenapa. Sedih ku' :((

      Iya juga sih, tapi kalau menulis soal cinta biasanya ujungnya galau :D

      Hapus
    5. ahahahaaaa. diganti kan biar isinya bukan cuma "sakit hati".. hahaaaa ketahuan skali suka sakit hati.. *Padahal disanamii kelihatan sisi melonya kak alien. :)

      Kalo menurutku sih nda jii jga kak, cuman mgkin kebnyakan orang mau nulis ttg cinta cuma pada saat dia galaujii. Kan kak alien, antimainstream anaknya, bikinmii tulisan cinta pade tapi bukan yg galau.

      Hapus
    6. Masalahnya lagi galau ka' ini. Bemana mi itu? Haha.

      Hapus
    7. bagus skali itu kalau segera nulis, kak.. hahaaaaaaaa.
      Atau galau versi lucu di planet yg sekarang.. Eih, kak alien, bgmna caranya kita tahu sy balas komenta di postinganku?

      Hapus
    8. Hehehe. Tunggu, kumpulkan mood dulu paeng. Huft ~
      Cek e-mail. Hehe. Tassambung ji kah antara blog sama emailmu?

      Hapus
    9. :D

      tidak tersambung... pernahjiii kayaknya dulu kita posting tulisan tentang itu di'.. tapi nda sy lakukan.. heheeee, *bandel. ajar nanti nah kak..

      Hapus
  2. Cinta. Usia, Hhh ... Apalagi soal dewasa .... aku bahkan belum mampu memahaminya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Katanya cha udah jadi anak besar, udah berdiri di atas kaki sendiri, selangkah lebih dewasa sepertinya.. :)

      tentang cinta, biar waktu yg mengajarkan..

      Hapus