Jarum jam kini menunjukkan detik awal di
hari yang baru. Gigil menusuk tulang. Lelah tak menjadi alasan untuk kami bisa merebahkan badan di
pembaringan. Dini hari menjamu kami dalam sebuah lingkaran kecil untuk bisa
membicarakan sebuah rahasia. Yah aku menyebut ini rahasia. Rahasia untuk sebuah
perubahan rencana.
Sempat terlintas dalam benak, betapa nyamannya meringkuk dalam selimut tebal . Hanya
saja, bukan itu yang akan kami lakukan. Kami sedang dalam misi menyusun rencana
baru untuk calon anggota baru keluarga kami.
Jumlah kami lumayan terbatas, aku
bersama dua orang panitia perempuan lainnya beserta 8 orang panitia laki-laki duduk dalam sebuah
lingkaran kecil.mereka Adalah Nunu’, Wina, Memet, Ahmad cekidot, Batara, Oci’, K’jum,
k’Tajrim, Aris, dan juga Ashar. Tepat di halaman depan tempat penginapan
peserta laki-laki. Semilir angin kadang
mengundang ketakutan bagiku. Namun kucoba untuk tidak menghiraukan hal-hal yang tidak perlu untuk dipikirkan.
Perubahan rencana itu pun mulai kami
diskusikan… dan…………….
Sebelum beranjak dari lingkaran kecil
itu Aris sang SC membacakan rencana yang sudah kami fix kan untuk besok. Setidaknya
seperti ini lah hasilnya : besok pagi, Oci dan Batara cek harga sewa pete-pete
ke pasar, minimal kita sewa 4 pete-pete ke Air Terjun Takapala untuk wisata
Menulis (sebelum perubahan rencana,
wisata menulis yang kami bayangkan akan dilaksanakan di hutan pinus dan Air
Terjun bulan). Dengan Anggaran dana yang ditargetkan satu pete-pete seharga
30 ribu (info ini kami dapatkan dari warga setempat). Setelah itu cek harga tiket
masuk ke Air terjun Takapala, (Dana memang menjadi batasan utama kami untuk
bergerak saat ini, kami sedang dalam keadaan terhimpit dana). Perkiraan untuk
sampai ke tempat itu, akan menghabiskan hanya 240 ribu dana saja. Itu perhitungan
kami, dan kemungkinan paling buruk adalah 300 ribu. Lebih dari pada itu, batalkan
rencana ke Air Terjun Takapala. *untuk fixasi wisata menulis itu saja, kami
harus menghabiskan kurang lebih satu setengah jam.
Rangkulan gigil begitu mesra. Merayuku untuk
ingin segera menuju pembaringan. Aris dan Memet mengantarkan kami bertiga ke
penginapan peserta perempuan untuk bisa sedikit beristirahat. 3.30 panitia dan
peserta harus bangun. 2 jam istirahat. Berbahagialah.
Malino, Pagi
yang cerah
Selepas olah raga, datanglah Aris menemuiku. “Isma,
siniko dulu.” Ada Masalah, pikirku.
”Semua di luar dugaan, pete-pete buat kesana ternyata,
bukan 30 ribu, tapi seratus ribu” serangnya dengan suara setengah berbisik.
“Gila, 4 pete-pete berarti 400 ribu.”
“satu-satu jalan adalah kita kembali memilih Air
terjun Bulan atau hutan pinus saja?”
Satu
alasan mengapa Air terjun Bulan tidak menjadi keputusan akhir di briefing
semalam adalah, medan yang ditempuh sangat terjal, bisa dibilang nyaris ke
perut bumi dengan melewati kurang lebih seribu anak tangga.
Air Terjun Bulan menjadi target akhir. Semoga yang terbaik.
Tangga Seribu,
Masih di Pagi yang cerah.
1 anak tangga, 2 anak tangga, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,22, 23, 24 ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 101,,,,,,,,,,,,
haaaaaaaaaaaaa, huuuuuuuuuuu, ngos-ngosan…..
102, 103,,,,, Kisah Safran, Riani, Genta, Ian, dan Arial,
sepertinya akan terulang pada kami. Aku menemukan sosok Genta pada Aris, jiwa
pemimpin dan selalu berusaha melindungi teman-temannya. Termasuk ketika
handpone salah seorang peserta jatuh ke pinggir jurang. Untuk keselamatan
mereka, kupikir lebih baik tak ada yang berusaha untuk mengorbankan nyawanya
hanya untuk mengambil handpone itu. Dan itulah yang dilakukan oleh Aris,
mencoba menggapai handpone yang nyata-nyatanya bisa membahayakan dirinya
sendiri. Tak bisa kubayangkan jika sekali ia terpeleset, maka tak adalagi
temanku yang bernama Aris Munandar Al-Ayubi di dunia ini. Dan untunglah, ia
selamat. Huuuuuuuuuuuuuuh..
![]() |
Oci', Nunu', Aris, Isma, Ahmad cekidot, batara, Memet, yang motret k'Jum |
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,205,206,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,409,500,,,,,,,505,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
ge me ta ran,,,,,,,,,,,,,, kakiku mulai gemetaran, rasanya aku ingin menyerrah.
ge me ta ran,,,,,,,,,,,,,, kakiku mulai gemetaran, rasanya aku ingin menyerrah.
Kutemukan lagi sosok Ian pada diri Memet, si gendut.
Ayo met, katanya mau kurus.
“jangan terprovokasi kawan-kawan” selalu begitu yang
ia ucapkan.
507,508,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,590,,,,,,,,,,,,,,,,,,,huuuuuuuuuuuuuuuh,
haaaaaaaaaaaaaah, yaaaa Allaaaah saya capek,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
“Ayo k’, kembalikan ke konsep diri lagi k’… motivasi
diri k’…” begitulah si kocak Oci selalu memberiku semangat tiap kali mengeluh. Oci
dan Batara, keduanya bisa aku sebut sebagai Safran, keduanya sama-sama blak
blakan. Dan Nunu’ sebut saja ia adalah Arinda Adik Arial. Lalu kita
cocok-cocokkan saja Arial ini dengan siapa, sisanya adalah Ahmad dan k’jum.
Baiklah Anggap saja mereka berdua adalah Arial. Dan tentu saja tokoh terakhir
adalah Riani, dan sepertinya aku cocok dengan tokoh itu. Hihihihihi. Anggap
saja demikian.
607,608,609,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,709,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,842,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
daaaaaaannnnnnnnnnnnnn inilah tempat yang kita tuju.
Bahagia yang tak tergambarkan, rasa lelah tak
kurasakan jika saja kakiku tak lagi bergetar. Tibalah kita dikeindahan luar
biasa ini. Terpuasakanlah penat yang sedari tadi mengundang keluh kesah kita.
dan ingatlah rencana kita bersama di tangga seribu tadi, rencana di 12-12-12.
wow, so sweet. ngomong-ngomong, kisah di perjalanan pulang tidak dituliskan yah kak? ehehe
BalasHapusassek!! ^_^
BalasHapusini Part 1 dek,,, nanti saya buat khusus untuk perjalanan pulang.. :D
BalasHapusgreattt!!!! maunya jadi Riani.. sekedar info, bukan Safarn kak tapi Zafran
BalasHapusahahahaaaa,, pilihan terakhirjii dek... kan nda adamii orang lain toh, jadi sy mami jadi Riani.. wkwkwkwk... iya pade zafran,, beda "Z" jii bataaaa
BalasHapusmana namaku dalam cerita??? kog g ada sih??? *ngarepppphh
BalasHapusheheeee,, kan nda satu rombonganki k'... :D
BalasHapuswiuhhh...
BalasHapusso sweetnya kak Isma..
syang k Isma'... ^^
:D sayang wina juga... ^.^
BalasHapus