Kata ayah, Qayyim ini anak ajaib. 😂
Entah ini sugesti sendiri atau mmg Qayyim paham apa yang bundanya katakan, yang pasti ini kejadian. Sama seperti yg ibuknya Kirana lakukan pada Kirana. Bahkan sebelum baca Happy Little Soul nya Retno Hening pun, saya rupanya sering melakukan hal serupa, semakin seringlah setelah baca buku warna warni tersebut. Well, thanks ibuk Kirana.
Kami percaya, bahwa saya dan bayi saya bisa saling memahami satu sama lain.
Suatu hari, Qayyim lagi rewel-rewelnya. Ditinggal sebentar saja nangis. Karena dikit-dikit nenen, lagi tidur sekalipun bunda harus selalu siaga, pokoknya sadar sedikit mesti nenen. Awalnya saya pikir Qayyim sedang mengalami growth spurt. Iya awalnya, namun setelah berlangsung seminggu akhirnya sy menyimpulkan Qayyim tdk sedang growth spurt (kondisi dimana bayi menyusu lebih sering dan lebih banyak dari biasanya) meskipun gejalanya tepat sama. Menurut buku, growth spurt biasanya berlangsung hanya sekitar 3-4 hari. Nah loh ini sudah seminggu, bahkan sampai hari ini tetap seperti itu pola nenennya Qayyim, barangkali sudah 2 minggu lebih atau bahkan lebih lama. Nah hari itu, karena neneknya (read ibu saya) lagi sakit, jadilah semuanya serba saya. Memang selama ini saya cukup ehm sangat terbantu dengan segala urusan Qayyim dengan tinggal di rumah ibu selepas melahirkan, terlebih urusan dapur dan perut sendiri. Terima kasih nenek 😊.
Oh iya kembali lagi, hari itu Qayyim lagi rewel-rewelnya dan popoknya habis, sementara ibu hanya bisa terbaring lemas karena Hb nya yg teramat rendah, beraktivitas sedikit saja biasanya langsung vertigo. LDRan sama suami memang agak rempong, urusan membeli popok pun harus jadi urusan saya sendiri.
Selama ini untuk keluar sebentar, Qayyim sangat bisa dikendalikan dengan ditimang-timang oleh neneknya,tapi kali ini sudah lebih sulit ditinggal sebentaran. Karena sudah sangat mendesak, mau tidak mau saya harus ke swalayan untuk membeli popok dan beberapa kebutuhan lainnya. Lalu, dari hati ke hati berbicaralah saya pada Qayyim, "Nak, popoknya Qayyim habis, bunda boleh ya, Nak ke Indom*r*t sebentar, bobok dulu sama nenek. Bunda cuma sebentar. Jangan nangis ya, Nak sayang." Setelah itu, entah keyakinan darimana saya langsung berangkat dan meninggalkan Qayyim. Benar saja, anak ajaibku tidak rewel ditinggal bundanya. Nangis pun setelah bundanya sudah tiba di rumah. Padahal waktu itu ditinggal sekitar 10 menit saja langsung heboh.
Beberapa hari berikutnya, untuk pertama kalinya, Qayyim akan dipijat oleh nenek buyutnya, nenek Majo. Dipijat nenek Majo adalah salah satu hal yang paling saya takutkan, mengingat pengalaman sepupu saya yang juga anaknya dipijat nenek majo, menurut cerita si bebi Keinara menangis sejadi-jadinya saat diurut. Duh, apa kabar Qayyim?
Apa daya, sebagai anak, ada beberapa ritual yang tidak bisa ditolak dari ibu-ibu jaman old, mengingat manfaatnya juga baik untuk tubuh anak sendiri. Tibalah saat menegangkan itu, dengan sangat pelan dan penuh cinta, sebelum dipijat saya bisikkan pada Qayyim, "jangan nangis ya, syg. Qayyim diurut-urut sama nenek Majo biar tulangnya bagus dan kuat, insya Allah boboknya juga nyenyak. Jangan nangis ya, Nak." Ajaibnya, beby ajaibnya bunda benar tidak menangis, padahal kalo melihat cara pijat nenek Majo, saya pun rasanya tidak akan mengizinkan untuk kedua kalinya. Selanjutnya, begitulah setiap pagi, Qayyim mesti menjalani ritual pijat sebelum mandi pagi dengan baby oilnya. Dan setiap kali akan memulai, saya akan selalu membisikkan hal yang sama pada Qayyim, alhamdulillah bekerja.
Pernah pula, suatu hari saya hendak mencuci pakaian. Namun seperti biasa, Qayyim tak bisa ditinggal agak lama terlebih sangat lama, jika tidak ada yang menimang. Nah, lagi-lagi saya bisikkan kalimat cinta padanya untuk memberikan izin pada ibunya untuk mencuci pakaian. Alhamdulillah, bekerja.
Lain waktu, karena neneknya masih sakit, saya meminta waktu untuk beberes rumah dan mencuci piring. Masih dengan kalimat cinta, alhamdulillah anak saya paham. Ajaib. Sekali lagi, entah ini sugesti atau apa, bayi seusia Qayyim, yang hari ini baru 46 hari bisa memahami bundanya. Terima kasih, sayang.
Benar saja, Retno Hening membuat saya semakin yakin bisikan cinta ini bekerja. 😊😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar