Minggu, 06 April 2014

Ritual Tahunan Ke-3 (Seleksi PPAN)

Entah bagaimana memulai cerita setelah dua minggu menghilang dari dunia persilatan. Nyaris dua minggu tidak ke kampus (baca: kecuali sehari waktu ujian proposalnya Ria-teman seperguruan) dan tidak berada di mana-mana (baca: kecuali nonton 99 Cahaya di Langit Eropa part 2, sekolah menulis FLP, antar proposal ke Dinas Pendidikan dan Dispora). Selebihnya di mana saya berada? Saya sedang membayangkan diri saya terdampar di dunia antah berantah - tempat terdamparnya pesawat MA MH370. 

Baiklah, untuk banyak pengecualian tadi, ternyata kalian tidak kesepian, kalian masih memiliki banyak teman yang jauh lebih menarik perhatian saya. Demam selama 3 hari, kerja skripsi, dan yang paling penting adalah sibuk mempersiapkan diri untuk ritual tahunan (Seleksi PPAN).

Kalau masih ada yang bertanya apa itu PPAN? Sini, biar ibu guru jelaskan. 
PPAN itu singkatan dari Pertukaran Pemuda Antar Negara. Kegiatan ini diadakan oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga. Karena seleksinya dikembalikan ke provinsi masing-masing, maka yang meng-handle seleksi di Sulsel adalah Dispora Provinsi bekerja sama dengan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI Sulsel, yang adalah asosiasi alumni PPAN). Setiap tahun, jatah setiap provinsi berbeda. Tahun ini, jatah Sulsel untuk Laki-laki adalah Korea, ASEAN-Jepang, dan Kanada. Sedangkan untuk perempuan jatahnya ke Australia dan Malaysia. *Jika ada yang penasaran dan berniat untuk mendaftarkan diri tahun depan, silahkan klik pcmisulsel.blogspot.com dan join di grup facebook Student and Youth Forum (South Sulawesi) untuk tetap update infomasinya.
5 April 2014, lagi gifo di mushollah Dispora efek tidak ada yang foto pas performance
**
Percayalah, tahun ini adalah kali ketiga saya mengikuti seleksi PPAN. Sebetulnya sudah kuputuskan untuk tidak ikut lagi tahun ini, biarlah saya fokus menyelesaikan skripsi. Tapi karena hasutan beberapa orang, akhirnya saya memutuskan untuk ikut kembali. Mumpung masih muda, single dan masih tinggal di Sulawesi. Lagi pula tidak ada yang bisa menjamin saya akan gagal lagi tahun ini. Meski tidak ada pula yang bisa menjamin saya akan lolos. tapi percayalah, kita tidak akan tahu menang atau kalahnya kita, jika kita tidak mencoba. Just do it. 


Resolusi tahun ini harus lebih baik, bukan? Oke, keputusan mengikuti kembali seleksi adalah keputusan terbaik, menang kalah tak jadi soal, yang penting mengusahakan dulu. Mimpi bisa terwujud jika dikejar, bukan jalan di tempat, begitu kata motivator saya. 

Seminggu lalu (28 Maret) saya menyetor berkas persyaratan PPAN ke Dispora. Dari sana, salah seorang panitia menginformasikan bahwa seleksi diadakan seminggu kemudian (4-5 April). Rencananya saya ingin total mempersiapkan diri selama seminggu ini. Sayang, beberapa hari sebelum tes, saya sakit dan mau tidak mau terkurunglah saya di dalam kamar. Tak ada yang bisa dilakukan selain berbaring dan sedikit berselancar ke sekitar om google dan tante yahoo untuk update informasi tentang Indonesia. Sepengalaman saya, ada beberapa hal yang sering dimasukkan dalam tes. Di antaranya wawasan kebangsaan, pengetahuan mengenai negara tertuju, art performance, motivasi, kepribadian, dan juga bahasa Inggris. 

Sebetulnya saya menyayangkan karena tidak mempersiapkan diri sejak setahun lalu. Pengalaman tidak menjadikan saya bijaksana untuk satu hal ini rupanya. Padahal tahun lalu, lepas seleksi saya malah semangat-semangatnya mau masuk sanggar biar bisa belajar menari. 

Tibalah 4 april dengan senyumannya yang paling manis. 
Kita disuguhi 3 jenis tes yang entah akan selesai tepat sehari saja, atau lanjut besoknya. Mereka adalah Art performance, Komunikasi/Bahasa Inggris, dan Wawasan Kebangsaan. Tahun ini sepertinya lebih singkat dan tidak macam-macam. Di hari pertama ini saya melewati dua tes, Komunikasi/Bahasa Inggris dan Wawasan Kebangsaan. Sampai di sini jangan tanyakan bagaimana saya melalui keduanya. Yang pasti setelah keluar dari ruangan saya tetap tersenyum manis. 

Karena belum menyelesaikan tes yang ketiga, saya pulang lebih semangat, masih ada waktu untuk latihan monolog kembali. Karena kondisi tubuh belum benar-benar fit, tenggorokan juga lagi sakit, maka kuputuskan untuk menghemat suara. Sampai bertemu 5 April.

Tidur yang sedikit kurang nyenyak karena sesekali batuk membuatku sedikit waspada akan kondisi suaraku. Kusapa pagi untuk mengecek masihkah ia normal atau sudah serak. Alhamdulillah ia normal. Selamat datang 5 April. ^^

Hari ini (5 April 2014) saya menampilkan Monolog, puisi, menyanyi, main gitar, dan menari. Sebetulnya saya hanya menyiapkan diri untuk monolog, puisi, dan menyanyi, namun karena juri meminta saya untuk menari dan main musik, maka saya memilih untuk membawakan tarian setahun lalu yang tentu saja tidak pernah diulangi lagi. Hasilnya adalah total mengarang gerakan. Dan gitar? Salah seorang teman (namanya Cintah) di hari pertama seleksi (4 April 2014) mengajarkanku kord lagu daerah Marendeng Marampa. ^^
Percayalah, ini cuma pura-pura menari. Acaranya sudah selesai.
4 April, Latihan dadakan

Ini yang namanya Cintah (baca: Dian)
Akhirnya saya memutuskan untuk menjadikan tahun ini adalah tahun terakhir mengikuti seleksi PPAN (keputusan masih bisa diintervensi), maka saya berusaha total di performance dengan waktu latihan yang lumayan singkat. Cukuplah monolog dan baca puisi membuat saya tersenyum lebih manis dari tahun kemarin. ^^

8 komentar:

  1. Hahaha weh, apa na ambil itu Cintah weh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha, ikut tawwa juga.
      Knpa ikut2ko juga panggilki "cintah"? hahahaa

      Hapus
  2. Kenapa addank? Any something wrong?

    BalasHapus
  3. Yes just do it, yang penting berusaha dulu, masalah hasil?? serahkan sama yang DI ATAS.
    AKu malah baru tau apa itu PPAN hehhehee
    semoga berhasil yaa dan aku sangat penasaran sama art performnya kamu, harusnya di upload hehehe
    semoga hasil tes bahasa inggris dan wawasan kebangsaannya memuaskan ya Ismi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak mei, *heheeee maaf tadi dengan sotoynya sy langsung manggil nama aja. newbie di BE soalnya kak.

      Ga ada yang rekam dan motoin, kak. hahaaa apa yg mau di upload coba.
      Aamiin.. yg penting udah mengusahakan, kita udah sama2 pernah gagal. iya kan kak..

      Hapus
  4. Ah! Kak Isma, slalu saja punya sesuatu untuk diceritakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah Ceki, padahal kamu juga bisa menceritakan pengalaman seleksimu. Pengalaman pertama itu biasanya jauh lebih berkesan.. ^^

      Hapus