Rabu, 05 Desember 2012

Kelak Suatu Saat Kau akan Bercerita Tentang Hari Ini, Tentang suatu Hari di Tangga Seribu

Malino, Dini Hari. TOWR IV FLP Unhas

Jarum jam kini menunjukkan detik awal di hari yang baru. Gigil menusuk tulang.  Lelah tak menjadi  alasan untuk kami bisa merebahkan badan di pembaringan. Dini hari menjamu kami  dalam sebuah lingkaran kecil untuk bisa membicarakan sebuah rahasia. Yah aku menyebut ini rahasia. Rahasia untuk sebuah perubahan rencana.
Sempat terlintas dalam benak, betapa  nyamannya meringkuk dalam selimut tebal . Hanya saja, bukan itu yang akan kami lakukan. Kami sedang dalam misi menyusun rencana baru untuk calon anggota baru keluarga kami.
Jumlah kami lumayan terbatas, aku bersama dua orang panitia perempuan lainnya beserta  8 orang panitia laki-laki duduk dalam sebuah lingkaran kecil.mereka Adalah Nunu’, Wina, Memet, Ahmad cekidot, Batara, Oci’, K’jum, k’Tajrim, Aris, dan juga Ashar. Tepat di halaman depan tempat penginapan peserta laki-laki.  Semilir angin kadang mengundang ketakutan bagiku. Namun kucoba untuk tidak menghiraukan hal-hal  yang tidak perlu untuk dipikirkan.
Perubahan rencana itu pun mulai kami diskusikan… dan…………….
……………………………..Bla,,,,,, bla,,,,bla,,,,,,,blaaaaaaaaaaa………………………..

Sebelum beranjak dari lingkaran kecil itu Aris sang SC membacakan rencana yang sudah kami fix kan untuk besok. Setidaknya seperti ini lah hasilnya : besok pagi, Oci dan Batara cek harga sewa pete-pete ke pasar, minimal kita sewa 4 pete-pete ke Air Terjun Takapala untuk wisata Menulis (sebelum perubahan rencana, wisata menulis yang kami bayangkan akan dilaksanakan di hutan pinus dan Air Terjun bulan). Dengan Anggaran dana yang ditargetkan satu pete-pete seharga 30 ribu (info ini kami dapatkan dari warga setempat). Setelah itu cek harga tiket masuk ke Air terjun Takapala, (Dana memang menjadi batasan utama kami untuk bergerak saat ini, kami sedang dalam keadaan terhimpit dana). Perkiraan untuk sampai ke tempat itu, akan menghabiskan hanya 240 ribu dana saja. Itu perhitungan kami, dan kemungkinan paling buruk adalah 300 ribu. Lebih dari pada itu, batalkan rencana ke Air Terjun Takapala. *untuk fixasi wisata menulis itu saja, kami harus menghabiskan kurang lebih satu setengah jam.
Rangkulan gigil begitu mesra. Merayuku untuk ingin segera menuju pembaringan. Aris dan Memet mengantarkan kami bertiga ke penginapan peserta perempuan untuk bisa sedikit beristirahat. 3.30 panitia dan peserta harus bangun. 2 jam istirahat. Berbahagialah.
Malino, Pagi yang cerah
Selepas olah raga, datanglah Aris menemuiku. “Isma, siniko dulu.” Ada Masalah, pikirku.
”Semua di luar dugaan, pete-pete buat kesana ternyata, bukan 30 ribu, tapi seratus ribu” serangnya dengan suara setengah berbisik.
“Gila, 4 pete-pete berarti 400 ribu.”
“satu-satu jalan adalah kita kembali memilih Air terjun Bulan atau hutan pinus saja?”
            Satu alasan mengapa Air terjun Bulan tidak menjadi keputusan akhir di briefing semalam adalah, medan yang ditempuh sangat terjal, bisa dibilang nyaris ke perut bumi dengan melewati kurang lebih seribu anak tangga.
            Air Terjun Bulan menjadi target akhir. Semoga yang terbaik. 
Tangga Seribu, Masih di Pagi yang cerah.
1 anak tangga, 2 anak tangga, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,22, 23, 24 ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 101,,,,,,,,,,,, haaaaaaaaaaaaa, huuuuuuuuuuu, ngos-ngosan…..
102, 103,,,,, Kisah Safran, Riani, Genta, Ian, dan Arial, sepertinya akan terulang pada kami. Aku menemukan sosok Genta pada Aris, jiwa pemimpin dan selalu berusaha melindungi teman-temannya. Termasuk ketika handpone salah seorang peserta jatuh ke pinggir jurang. Untuk keselamatan mereka, kupikir lebih baik tak ada yang berusaha untuk mengorbankan nyawanya hanya untuk mengambil handpone itu. Dan itulah yang dilakukan oleh Aris, mencoba menggapai handpone yang nyata-nyatanya bisa membahayakan dirinya sendiri. Tak bisa kubayangkan jika sekali ia terpeleset, maka tak adalagi temanku yang bernama Aris Munandar Al-Ayubi di dunia ini. Dan untunglah, ia selamat. Huuuuuuuuuuuuuuh..
Oci', Nunu', Aris, Isma, Ahmad cekidot, batara, Memet, yang motret k'Jum

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,205,206,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,409,500,,,,,,,505,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 
ge me ta ran,,,,,,,,,,,,,, kakiku mulai gemetaran, rasanya aku ingin menyerrah.
Kutemukan lagi sosok Ian pada diri Memet, si gendut. Ayo met, katanya mau kurus.
“jangan terprovokasi kawan-kawan” selalu begitu yang ia ucapkan.
507,508,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,590,,,,,,,,,,,,,,,,,,,huuuuuuuuuuuuuuuh, haaaaaaaaaaaaaah, yaaaa Allaaaah saya capek,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
“Ayo k’, kembalikan ke konsep diri lagi k’… motivasi diri k’…” begitulah si kocak Oci selalu memberiku semangat tiap kali mengeluh. Oci dan Batara, keduanya bisa aku sebut sebagai Safran, keduanya sama-sama blak blakan. Dan Nunu’ sebut saja ia adalah Arinda Adik Arial. Lalu kita cocok-cocokkan saja Arial ini dengan siapa, sisanya adalah Ahmad dan k’jum. Baiklah Anggap saja mereka berdua adalah Arial. Dan tentu saja tokoh terakhir adalah Riani, dan sepertinya aku cocok dengan tokoh itu. Hihihihihi. Anggap saja demikian.
607,608,609,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,709,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,842,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, daaaaaaannnnnnnnnnnnnn inilah tempat yang kita tuju.


 

Bahagia yang tak tergambarkan, rasa lelah tak kurasakan jika saja kakiku tak lagi bergetar. Tibalah kita dikeindahan luar biasa ini. Terpuasakanlah penat yang sedari tadi mengundang keluh kesah kita. dan ingatlah rencana kita bersama di tangga seribu tadi, rencana di 12-12-12.

9 komentar:

  1. wow, so sweet. ngomong-ngomong, kisah di perjalanan pulang tidak dituliskan yah kak? ehehe

    BalasHapus
  2. ini Part 1 dek,,, nanti saya buat khusus untuk perjalanan pulang.. :D

    BalasHapus
  3. greattt!!!! maunya jadi Riani.. sekedar info, bukan Safarn kak tapi Zafran

    BalasHapus
  4. ahahahaaaa,, pilihan terakhirjii dek... kan nda adamii orang lain toh, jadi sy mami jadi Riani.. wkwkwkwk... iya pade zafran,, beda "Z" jii bataaaa

    BalasHapus
  5. mana namaku dalam cerita??? kog g ada sih??? *ngarepppphh

    BalasHapus
  6. heheeee,, kan nda satu rombonganki k'... :D

    BalasHapus
  7. wiuhhh...
    so sweetnya kak Isma..
    syang k Isma'... ^^

    BalasHapus