Rabu, 27 November 2013

Tidak Ada yang Lebih Keren dari "NURANI" 2010

Nurani, kami di jalan. 22 Nov 2013
Rasanya belum setengah perjalanan. Pick up yang akan mengantarkan kami ke sebuah desa kecil kelahiran kami, "Great10" di Kosmik, berjalan beriringan dengan senja di ufuk. Tak begitu laju, juga tak lambat. Saya dan Tiwi duduk di jok depan, mendampingi Ikbal yang sedang menyetir. Kak Paris sepertinya kesepian di bagian belakang. Hanya berteman barang-barang bawaan peserta NURANI. Sembari menikmati senja, perjalanan kami dihidupkan dengan percakapan-percakapan ringan yang akhirnya berujung curhat. Siapa yang bisa terlepas dari satu hal ini.

Di ujung senja, kami baru saja memasuki perbatasan Pangkep-Barru. Rasanya tidak sabar ingin bertemu Paccekke. Apa kabar kamu? Kamu masih ingat tiga tahun lalu? Disana pernah ada canda, tawa, senja, hujan, dia, kamu, kita, mereka, dan juga air mata. Entah satu hal itu, rasanya begitu sering terjadi setiap kali berkegiatan di luar kampus. Kosmik sepertinya begitu melo. Entah, atau mungkin saya saja yang selalu dapat moment haru? 

Paccekke, here we are.
Tak ada yang berbeda dari tiga tahun lalu, disini masih lekukan gunung yang kemarin, masih lapangan luas dengan tugunya yang sama, gedung PNPM pun tidak berubah, bahkan masih berserak kotoran sapi disini. Bedanya, dulu saya adik, sekarang saya kakak dengan tiga adik. 

Selasa, 19 November 2013

"Forum Lingkar Pena" (Ucapkan Perlahan dan rasakan sensasinya)

Pertama kali mendengar nama Forum Lingkar Pena, entah apa yang membuatku merasa tertarik dengan namanya. Keren saja menurutku. Forum. Lingkar. Pena. Serasa kita berada di dalam sebuah garis  membentuk lingkaran, dan kita satu. Kita keren. iya kan? tidak seperti nama organisasi atau lembaga kebanyakan bukan? Dari namanya saja sudah nyastra.  Bagaimana orang-orangnya yaa? tentu saja bergelut, belajar, dan mengolah sastra. Sama saja, sebutannya juga nyastra, meskipun banyak yang hanya sok nyastra. bisa jadi, aku adalah salah satunya.

Memang, Saat pertama kali kudengar nama organisasi ini, sudah kuancang-ancang untuk menjadi bagian di dalamnya saat kuliah nanti. Saat itu, aku masih duduk di bangku kelas tiga SMA.  Kudengar pertama kali dari sepupuku yang kebetulan Ketua Forum Lingkar Pena ranting Unhas saat itu.

Awalnya, aku tak banyak menulis sebelum berkenalan dengan FLP (begitu singkatannya). juga  sebelum duduk di bangku kuliah. ngomong2 tentang kuliah, sebenarnya tak punya banyak gambaran tentang kuliah di komunikasi itu seperti apa. Dan disinilah ternyata awal aku mengenal tulisan. Bukan, ini bukan  zaman pra sejarah. Ini tentang sejarah isma banyak bersahabat dengan tulisan-tulisan. Entah memang karena jurusanku adalah jurusan komunikasi yang lekat dengan dunia jurnalistik atau tulis menulis, atau memang masa kuliah adalah masa dimana semuanya menarik untuk dituliskan. entahlah, mungkin keduanya.