Jumat, 29 Desember 2017

Berbagi Pengalaman Kehamilan Pertama : Mood Swing, Suami Mesti Pengertian


Tidak menyangka postingan baru saya setelah sekian lama rupanya akan membahas tentang kehamilan. Alhamdulillah, sebentar lagi saya akan menjadi ibu, (meskipun masih diambang antara percaya tidak percaya), rasanya sayang untuk tidak menuliskan atau sekadar sharing mengenai pengalaman di kehamilan pertama saya. Nah kali ini, saya ingin berbagi cerita mengenai suasana hati ibu hamil.

Berbicara suasana hati, sebelum hamil, atau pun sebelum saya bersuami, saya adalah tipe perempuan dengan suasana hati yang kadangkala labil. Iya kadangkala saja. Sekali lagi syukurnya saya bukan tipe perempuan yang labilnya ekstrim. Seketika ceria, seketika sedih. Terkecuali saat sedang jatuh cinta. Duh.

Lalu, setelah memasuki bulan keempat pernikahan saya, saya merasa menjadi perempuan dengan mood labil yang ekstrim. Langit cerah tiba-tiba bisa seketika mendung. Syukurnya suami saya cukup sabar akan perubahan mood saya saat itu. Selain suasana hati, kondisi badan saya juga berubah labil jadinya, tiba-tiba lemas, dan merasa agak pusing. Akhirnya saya mencurigai barangkali saya sedang hamil. Testpack lah saya, dan alhamdulillah, saya memang hamil.



Setelah kondisi mood swing ini terjadi berkali-kali, saya mencoba sharing pada beberapa teman yang juga sedang dan telah melalui masa kehamilan. Walhasil, jawaban mereka sama, bahkan ada yang jauh lebih parah dari yang saya alami. Ada yang bahkan melihat wajah suaminya pun enggan, senggol dikit bacot, dan lain-lain.

Saya kemudian mulai berkenalan dengan artikel-artikel yang membahas tentang kehamilan. Benar-benar ilmu saya mengenai dunia kehamilan sangat minim. Lalu, saya menemukan beberapa artikel mengenai mood swing. Yah, saya sedang dalam kondisi ini. Selamat berkenalan.

Jika Anda adalah seorang istri yang pernah atau sedang dalam masa kehamilan, tentu Anda pernah mengalami hal yang sama seperti yang saya rasakan, yakni mengalami mood swing atau perubahan suasana hati. Adakalanya tiba-tiba ingin menangis tanpa alasan yang jelas, ingin marah, cemas berlebihan, ataupun perasaan-perasaan negatif lainnya. Perubahan emosi seperti ini memang terasa sangat menonjol di minggu-minggu awal kehamilan.

Awalnya pun saya sama sekali tidak menyadari bahwa tingkat perubahan drastis dari emosi saya ini terjadi karena saya sedang hamil. Terkadang saya hanya merasa memang sedang dalam kondisi-kondisi yang menyebalkan yang memang siapa saja bisa merasakannya, hamil atau pun tidak, terlebih saya memang tipe istri yang manja pada suami.

Nah, rupanya hal tersebut dipicu oleh perubahan hormon pada ibu hamil, yaitu peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Saat hamil, memang ada beberapa jenis hormon yang meningkat, nah dua jenis hormon inilah yang memengaruhi kondisi kimiawi pada otak yang mengatur suasana hati. Belum lagi kondisi-kondisi lainnya seperti mual muntah, perubahan metabolisme, stres fisik, dan lain-lain yang menjadikan ibu hamil lebih sensitif.

Jadi, jika Anda adalah seseorang yang akan atau telah menjadi suami, dan istri Anda sedang dalam masa kehamilan maka jangan heran jika Anda mendapati istri Anda dalam kondisi moody yang ekstrim saat sedang hamil, terutama di minggu-minggu awal masa kehamilan. Bersiaplah dengan kondisi seperti ini. Usahakan jangan menambah tingkat mood swing istri Anda, ia hanya sedang ingin lebih dimanjakan dari biasanya.

Sebagai seorang suami, Anda tidak perlu khawatir ataupun panik. Anda hanya perlu mengendalikan respon negatif Anda saat menemui perubahan emosi istri Anda. Ikut-ikutan emosi misalnya, memarahi istri, ataupun memperlihatkan respon buruk pada istri hanya akan memperparah keadaan. Tanamkan bahwa istri Anda sedang sensitif, maka pikirkan perasaannya yang akan lebih buruk ketika Anda memberikan respon negatif. Ketika keadaan lebih buruk, hal tersebut bisa berujung pada dampak yang buruk pula bagi janin.

Beberapa hal bisa Anda lakukan kepada istri Anda yang sedang mengalami mood swing versi saya sendiri dan dari pengalaman beberapa teman saya antara lain:

  1. Selalu manjakan istri Anda
  2. Hibur dan buatlah selalu istri Anda tertawa, stres bisa memberikan pengaruh buruk bagi janin di dalam kandungan istri Anda 
  3. Tenangkan istri Anda bahwa semuanya akan baik-baik saja. 
  4. Luangkan waktu yang lebih banyak untuknya. Jika pulang bekerja bisa lebih awal dari biasanya, maka pulanglah lebih awal.
  5. Jika saat hamil istri Anda enggan berada dekat-dekat dengan Anda atau bahkan benci melihat Anda, biarkan hal itu berjalan sebagaimana keinginannya, misalnya istri Anda meminta Anda tidur di sofa, maka lakukanlah, ini tidak akan lama. (Beberapa ibu hamil memang mengalami hal serupa)
  6. Jangan membuat istri Anda cemas. Usahakan selalu mengaktifkan handphone saat keluar rumah
  7. Berikan perhatian penuh saat ia sedang berbicara
  8. Perhatikan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi istri Anda
  9. Ajak istri Anda melakukan hal-hal yang ia sukai selama tidak beresiko buruk untuk kehamilannya
  10. Perbanyak referensi mengenai ibu hamil. Selain istri Anda sendiri, Anda pun perlu banyak membaca artikel-artikel kehamilan, sekedar untuk mengingatkan istri Anda apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat hamil. Hal ini selain baik untuk fisik istri dan bayi Anda, juga membuat istri Anda lebih tersentuh dengan perhatian Anda
  11. Banyak-banyak berdoa :)
Sekian postingan hari ini, semoga memberikan manfaat untuk para suami dalam menghadapi istri yang sedang hamil dan lagi sensitif-sensitifnya. Ingat, tidak perlu panik, untuk menjadi suami dan ayah yang baik, kita perlu banyak-banyak belajar.

Salam ibu hamil :)

4 komentar:

  1. INI APA LAMA TIDAK MUNCUL TIBA-TIBA HAMIL?!
    *kamera zoom in zoom out*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eheheheheh, ya gimana kak, mostingnya ya pas hamil. Mestinya ada juga postingan pas nikah di.. hmm

      Hapus
  2. selamat Isma, semoga lahiran lancar jaya 😇😇😍

    BalasHapus